Sebuah riwayat menceritakan sebuah kisah seorang raja yang sangat kaya-raya. Suatu hari, dia berhasil membangun kota dengan segala keperluannya yang sangat megah. Lalu, raja tersebut mengundang rakyatnya untuk berpesta ria menyaksikan kemegahan kota itu. Pada setiap pintu, penjaga diperintahkan untuk menanyai setiap pengunjung cela dan kekurangan kota yang dibangunnya itu.
Hampir seluruh orang yang ditanyai tidak ada cacat dan celanya. Tetapi, ada sebagian pengunjung yang menawabnya bahwa kota itu mengandung dua cacat dan cela padanya. Sesuai dengan perintah raja, mereka ditahan untuk dihadapkan kepada raja.
Seseorang yang ditawan berdoa kepada Allah, agar si raja menjadi orang yang tersadar bahwa dunia dan seisinya hanyalah tipuan. Dia juga berdoa, agar raja mendengarnya dan menjadi hamba Allah yang taat.
“Apa cacat kota yang kubangun ini?” tanya raja tegas.
“Kota itu akan rusak dan pemiliknya akan mati.” Jawab orang tersebut.
Raja menjadi penasaran, “Apakah ada kota yang tidak akan rusak dan pemiliknya tidak akan mati?”
“Ada. Bangunan yang tidak rusk selamanya dan pemiliknya tidak akan mati.” Jawab orang yang ditahan tersebut.
Raja semakin penasaran, “Segeralah katakan, apakah bangunan itu?”
“orang itu menjawab, “Surga dan Allah pemiliknya.”
Sang Raja akhirnya mendengar cerita tentang surga dan keindahannya, sang raja menjadi rindu akan gambaran surga tersebut. Selain itu, orang itu bercerita tentang dahsyatnya neraka. Ketika orang itu mengajak raja kembali ke jalan Allah, raja itu pun ikhlas mengikutinya. Ditinggalkan segala kemegahan kerajaannya dan jadilah sang raja itu hamba yang taat beribadah kepada Allah Ta’ala.
Cool Other Article's:
Not Comments Yet "Bangunan yang Tidak Memiliki Cacat"
Post a Comment