Kita tentu pernah dan sering mendengarkan suara adzan, begitu mulia dan tenang rasanya ketika kita mendatanginya untuk melaksanakan perintah Allah swt., dan melaksanakan shalat berjamaah. Namun, kita masih mengelus dada, karena untuk persoalan adzan, (maaf) yang mengumandangkan hanya orang-orang itu saja. Kadang orang tua renta adzan dan suaranya parau serak, tapi tak ada yang mau menggantikannya. Kita juga melihat generasi muda yang enggan mengumandangkan adzan, karena telah tersibukkan dengan urusan dunianya masing-masing. Naudzubillah min dzalik.
Ummat ini harus kita benahi bersama, generasi muda ditanamkan akan kecintaannya kepada Islam, ketaatan dan ketakwaan kepada Allah dan menjauhi sifat-sifat setan serta godaan nafsu dunia yang menyesatkan dan membutakan mata hati. Jika mau menghayati hadits-hadits Nabi saw. tentang keutamaan dan tingginya derajat orang yang mengumandangkan adzan, tentu kita semua akan berlomba-lomba menjadi muazin.
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Andai kaum muslimin mengetahui keutamaan adzan dan mengutamakan shaf pertama lalu untuk mengumandangkan adzan dan mendapatkan shaf pertama itu mereka harus mengadakan undian, niscaya mereka akan mengadakan undian. (karena begitu inginya semua orang menjadi muazin dan ada di shaf pertama). Andai mereka mengetahui keutamaan takbir pertama pada shalat dhuhur (berjamaah), niscaya mereka akan berlomba untuk mendapatkannya. Andai mereka mengetahui keutamaan keutamaan shalat isya dan subuh (berjamaah), niscaya mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lainnya, Muawiyah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya, para muazin adalah orang-orang yang memiliki leher paling panjang pada hari kiamat nanti.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah). Hal ini bisa dikatakan kiasan, dikarenakan mereka menjadi orang-orang yang tinggi derajatnya. Subhanallah.
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Imam adalah orang yang kuasa menanggung, sedangkan muazin adalah orang yang terpercaya. Ya Allah, berilah petunjuk kepada para imam dan ampunilah para muazin.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad). Bahkan, Rasulullah saw. mendoakan ampunan kepada muazin dan petunjuk kepada para imam shalat, dan siapakah doa manusia yang paling tidak tertolak oleh Allah swt.? Kecuali nabi kita Muhammad saw.
Riwayat yang lain menyebutkan juga tentang keutamaan orang yang mengumandangkan adzan. Al-Barra’ bin Azib meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk (orang-orang yang mengisi) shaf pertama. Seorang muazin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, lafal-lafal adzan yang dikumandangkannya dibenarkan oleh makhluk yang mendengarnya, baik makhluk yang basah maupun yang kering, dan ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengerjakan shalat bersamanya.” (HR. Nasai’i dan Ahmad, hadits hasan).
Inilah puncak dari keutamaan muadzin, sehingga kita perlu berlomba-lomba mengumandangkan adzan. Diampuni dosanya oleh Allah sepanjang suaranya, sedangkan lafal-lafalnya dibenarkan makhluk yang mendengarkannya serta menjadi saksi untuknya, baik makhluk hidup dan mati yang seyogianya bertasbih kepada Pencipta-nya, Allah swt., selain itu muazin akan mendapatkan keberkahan pahala sebanyak orang yang ikut shalat berjamaah bersamanya. Tentu ini adalah sebuah kemulyaan yang tiada terkira, keutamaan yang hanya dimiliki oleh seorang muazin yang ikhlas mengharap ridha-Nya, semoga kita diantaranya, amin.
Cool Other Article's:
Not Comments Yet "Apa saja Keutamaan Seorang Muazin"
Post a Comment