Kisah
ini berkenaan dengan kisah tentang turunnya ayat seribu dinar yaitu QS. Ath
Tholaq ayat 2 – 5.
Suatu
hari datang seorang yang tengah mengalami kesusahan hidup, dia adalah Auf bin
Malik al Asyja’i. Dia menghadap Nabi saw. dan mengadukan masalahnya. Asyja’i
adalah seorang yang gigih berusaha dan banyak memiliki anak. Dia mengadu bahwa
anaknya ditawan oleh musuh dan hidupnya yang menderita karena kesulitan ekonomi.
Rasulullah
saw bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.” (HR. Hakim dan
Jabir).
Rasulullah
saw juga bersabda kepadanya, “Aku perintahkan agar engkau dan isterimu
memperbanyak mengucapkan, Laa haula walaa quwwata ilaa billah.” (HR.
Ibnu Mardawaih dan Al-Khatib sumbernya Ibnu Abbas).
Asyja’i
dan isterinya diperintahkan untuk berserah diri kepada Allah, memperbanyak
dzikir dan banyak berdoa untuk diberikan kemudahan hidup tentang segala
persoalan hidupnya.
Isteri
Asyja’i berkata kepada suaminya, “Alangkah baiknya perkataan Rasulullah saw
yang diperintahkan kepada kita? Sungguh, kita akan melakukannya.”
Tidak
berapa lama kemudian, Allah memberi kemudahan kepada mereka. Di waktu musuh
yang menawan anaknya tengah lalai, anaknya yang ditawan itu berhasil melarikan
diri dari tempat tawanan. Anak dari Asyja’i tersebut tidaklah pulang sendiri,
melainkan dia juga membawa kabur seekor kambing dari tangan musuh. Hal ini
segera dilaporkan kepada rasulullah saw. kemudian, Rasulullah saw. bersabda, “Makanlah
kambing tersebut.”
Maka,
Asyja’i merasa sangat bahagia berkat doanya yang dikabulkan sekaligus dalam
beberapa permintaan.
Cool Other Article's:
Not Comments Yet "Melarikan Diri dari Tahanan dan Membawa Kambing"
Post a Comment