Wudhu adalah bersuci dengan menggunakan air, anggota badan yang disucikan dalam wudhu adalah: wajah, kedua tangan, kepada dan kedua kaki. Wudhu disyariatkan sebagai syarat untuk sahnya shalat. Abu Hurairah ra. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “
Laa yaqbalullaahu sholata ahidikum idzaa ahdatsa hatta yatawadh dha’” bahwa, “
Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian yang berhadats sampai ia berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ulama dan seluruh umat Islam sepakat bahwa wudhu disyariatkan di dalam Islam, sejak masa Rasulullah saw. hingga sekarang. Karena itu, wudhu adalah hal penting yang tak terpisahkan dari agama Islam. Salah satu keutamaan wudhu juga adalah menghapus dosa-dosa saat berwudhu dengan sempurna, niat dan kesungguhan sesuai syariatnya. Dosa-dosa berguguran saat wudhu dilaksanakan.
Rukun-rukun wudhu adalah inti dari wudhu. Jika salah satu darinya tidak dilakukan, maka wudhu tersebut menjadi tidak sah. Rukun-rukun itu adalah, (1) niat, niat merupakan keinginan yang disertai dengan tindakan nyata, untuk mencapai ridha Allah swt., dan melaksanakan perintah-Nya. Niat adalah murni pekerjaan hati, sedangkan mensuarakan niat dengan lisan adalah sesuatu yang bukan disyariatkan dalam agama. (2) Membasuh muka, hal ini dapat dilakukan dengan cara menyirami wajah dengan air sebanyak sekali. Batas wajah yang disirami air adalah dimulai dari bagian dahi paling atas hingga dagu paling bawah. Sedangkan lebarnya adalah dari batas telinga kanan hingga telinga kiri.
(3) membasuh kedua tangan hingga sikut, kedua sikut adalah bagian yang harus dibasuh saat wudhu. (4) mengusap kepala, kata mengusap mengandung arti membasahinya. Hal ini dilakukan dengan menyentuhkan anggota yang basah ke anggota tubuh lainnya. Misalnya membasuh tangan atau jari yang basah ke kepala. “Dan usaplah kepala-kepala kalian.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 6).
(5) membasuh kaki, membasuh kaki dilakukan hingga mata kaki, (6) tertib (berurutan), Allah memerintahkan untuk berwudhu secara berurutan, “Ibda u bimaa bida allahu bihi” artinya, “Mulailah dengan apa yang dimulai oleh Allah swt.” (HR. Ahmad).
Itulah fardhu-fardhu dalam wudhu, lalu kita akan membahas tentang sunnah-sunnah wudhu. Hal ini dilakukan Rasulullah saw., namun beliau tidak mewajibkannya dan tidak menegur orang yang tidak melakukannya dalam hal wudhu. Sunnah wudhu diantaranya, (1) membaca basmallah, membaca basmallah saat akan wudhu adalah sunnah. Ada beberapa hadits dhaif tentang membaca basmallah ketika akan wudhu, dan hal ini menguatkan bahwa basmallah adalah perkataan yang dianjurkan ketika melakukan sesuatu hal.
(2) bersiwak, siwak adalah kebiasaan menggosok gigi rasulullah dengan kayu siwak. Bersiwak juga dapat digantikan dengan bahan lain yang gunanya membersihkan gigi. Kayu paling baik untuk bersiwak adalah kayu arak, yang biasa ada di Hijaz. Namun bisa diganti semisal sikat gigi. (3) membasuh kedua telapak tangan, membasuh tangan saat akan memulai wudhu dilakukan Rasulullah saw tiga kali, (4) berkumur, Rasulullah saw menasehati untuk berkumur-kumur saat berwudhu. (5) Membersihkan hidung, dengan memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah saw. (6) membasahi janggut, Rasulullah saw biasa mengambil air dengan telapak tangan, lalu membasahi janggut beliau.
(7) Membersihkan sela-sela jari, Ibnu Abbas ra. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu berwudhu, maka bersihkanlah sela-sela jari kedua tangan dan kakimu.” (HR. Tirmidzi). (8) membasuh anggota tubuh sebanyak tiga kali, membasuh anggota tubuh tiga kali adalah sunnah. (9) memulai dengan bagian anggota kanan, (10) menggosok (anggota tubuh yang disucikan), (11) melakukannya dengan segera, artinya tidak menunda untuk membersihkan anggota tubuh yang lainnya, (12) mengusap kedua telinga.
(13) memperluas cakupan menyirami bagian wajah, lengan dan kaki karena memiliki keutamaan tersendiri. (14) hemat dalam menggunakan air, tidak mubadzir walaupun wudhu di sungai atau lautan. (15) berdoa sambil berwudhu, (16) membaca doa sesudah wudhu, dengan doa sesudah wudhu yang diajarkan Rasulullah saw. (17) shalat dua rekaat setelah wudhu.
Alhamdulillah, kita telah membahas tentang wudhu, semoga membuat wudhu-wudhu kita selalu menjadi awal dalam melakukan shalat yang sempurna, amin.
Source, Buku "Tanya Jawab Shalat, Muhammad Badarudin)
Not Comments Yet "Hakikat dan Hukum Wudhu"
Post a Comment