Ya, ini adalah kisah dua sahabat yang pernah kost bareng saat masih sama-sama kuliah sekitar tahun 2007an. Mereka kuliah di tempat yang berbeda namun kontrak di satu rumah dengan sekitar 6 orang yang mendiami kontrakan tersebut.
Saat itu masih sulit ekonomi, mau makan enak saja bisa tapi uang akan segera habis. Jadi, kebanyakan orang yang kurang mampu hanya memakan makanan sederhana hingga cukup hingga sebulan.
Ini kisahku, dan salah satu temanku Muslimin namanya.
Kami sama-sama adalah salah satu ketua organisasi di tempat kuliah masing-masing. Biasanya bertemu saat malam saja karena kesibukan masing-masing diorganisasi dakwah.
Kami sama-sama tahu harus hemat untuk kebutuhan hidup, terutama makan. Kenapa? karena kami sama-sama sadar dakwah juga membutuhkan banyak uang infak agar dakwah terus bergerak, maka kami lebih baik irit di makanan agar infak masih bisa terus jalan.
Ada satu kesukaan kami yang dibawa dari kampung masing-masing. Mungkin, kebiasaan buruk juga, tapi itulah kenanangan yang indah. Saya doyan ikan asin mentah, hanya dibersihkan dengan air saja. Sedangkan Muslimin dia doyan makan tempe mentah, tinggal diiris sudah deh makan dengan nasi.
Suatu hari kami tak ada lauk, saat itu saya masih ada ikan asin mentah dari kampung dan dia juga ada tempe mentah. Saat itu ada kenangan indah bersamanya, aku mencoba tempe mentah walaupun belum pernah sebelumnya dan dia mencoba makan ikan asin mentah walau juga dia belum pernah memakannya. Kami tertawa bersama sambil makan, ternyata bagiku tempe mentah juga enak buat lauk dan dia juga mengatakan ikan asin juga enak juga.
Tapi, itu dulu, kenangan indah. Kita pernah menyatakan akan menjadi orang besar nanti. Itu cita-cita besar kami, agar berguna dan banyak membawa manfaat bagi ummat.
Sekarang, bagaimana kabarnya...? Dia menjadi kepala sekolah sebuah sekolah swasta, dan alhamdulillah sudah besar dan manajemennya bagus sehingga banyak diminati banyak siswa untuk sekolah disana, menjadi sekolah favorit karena mengusung Islam Terpadu.
Kami lama tak bertemu, terakhir bertemu sewaktu saya hendak nikah. saat di rumahnya saya dibuatkan mie instan karena dia baru saja bepergian...
Kami akan terus berkembang.
dan masih berlanjutkah kisah Ikan asin vs Tempe ?
Semoga Bermanfaat bagi yang hari ini hidup mudah, Bersyukur adalah intinya menghadapi himpitan ekonomi dan menjadi manfaat bagi ummat adalah prioritas tinggi.
https://www.tusfiles.net/6916sipnvou2
ReplyDeletesimpen foto anak