Mohon dijelaskan tentang rukun-rukun dalam shalat?
Shalat fardhu, yang kita kerjakan lima kali sehari semalam maupun shalat-shalat sunnah yang menjadi pelengkapnya, memiliki rukun-rukun shalat dan sunnah-sunnah shalat. Dengan mengetahui rukun-rukunnya, serta mengerjakannya maka shalat yang kita kerjakan sah menurut syara’. Jika satu rukun saja tidak dikerjakan dalam shalat, maka hakikat shalat tidaklah tercapai.
Rukun-rukun dalam shalat dapat dijabarkan sebagai berikut;
(1). Niat. Seperti dijelaskan sebelumnya, niat merupakan bagian tercapainya tujuan shalat dengan sebenar-benarnya, karena setiap orang diberikan ganjaran sesuai dengan apa yang dia niatkan dalam shalatnya.
(2). Takbiratul Ihram. Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bersuci merupakan kunci dalam shalat. Takbiratul ihram merupakan pengharaman (hal ini karena setelah takbiratul ihram, kita dilarang melakukan hal-hal yang membatalkan shalat) dalam shalat. Salam merupakan penghalalan (setelah salam, diperbolehkan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan shalat karena telah selesai mengerjakannya) dalam shalat.” (HR. Abu Dawud).
Ucapan takbiratul ihram adalah, “Allahuakbar”, karena Rasulullah saw. memulai shalatnya dengan takbiratul ihram.
(3). Berdiri. Hal ini adalah kewajiban seorang hamba yang melakukan shalat, selama orang tersebut mampu berdiri. “Kerjakanlah shalat dengan berdiri, jika engkau tidak mampu, kerjakanlah shalat dengan duduk. Jika engkau tidak mampu, kerjakanlah shalat dengan berbaring.” Hadits ini berkenaan dengan seorang yang sakit dan bertanya bagaimana shalatnya.
(4). Membaca al-Fatihah pada setiap rekaat shalat. Semua ulama menyepakati tentang hal ini, karena hadits-hadits yang menunjukkannya banyak dan shahih. Termasuk di dalamnya adalah bacaan basmallah, yang merupakan bagian dari surat al-Fatihah.
(5). Rukuk. Para ulama sepakat tentang kewajiban rukuk sebagai fardhu shalat. Berdasarkan firman Allah swt., “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah...” (QS. Al-Hajj [22]: 77).
(6). Bangkit dari rukuk dan i’tidal dengan Tuma’ninah. Hal ini berdasarkan perkataan Abu Humaid ketika menjelaskan sifat shalat Nabi saw., “Apabila Rasulullah saw. mengangkat kepalanya (bangkit dari rukuk), beliau berdiri tegak hingga tulang punggungnya lurus kembali.” Aisyah ra. berkata, “Apabila Rasulullah saw. bangkit dari rukuknya, beliau berdiri tegak terlebih dahulu sebelum bersujud.” (HR. Muslim).
(7). Sujud. Bagian-bagian yang digunakan saat sujud adalah wajah, dua telapak tangan, dua lutut, dan dua telapak kaki. Abbas bin Abdul Muthalib mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Jika seorang hamba bersujud, (seharusnya) tujuh anggota tubuhnya ikut bersujud, yaitu wajahnya, dua telapak tangannya, dua lututnya, dan dua telapak kakinya.” (HR. Muslim).
(8). Tahiat akhir dan membaca tasyahud. Rasulullah saw. bersabda pada orang yang shalatnya tidak benar, “Apabila engkau telah bangkit dari sujud terakhir dan telah duduk seraya membaca tasyahud, shalatmu telah sempurna.”
(9). Mengucapkan salam. Ali ra. meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Kunci shalat adalah bersuci, pengharamnya adalah takbir, dan penghalalannya adalah salam.” (HR. Abu Dawud). Salam saat shalat ada dua, salam pertama diwajibkan dan salam kedua (saat menoleh ke kiri) itu disunnahkan.
Cool Other Article's:
Not Comments Yet "Rukun - Rukun dalam Shalat"
Post a Comment