Semoga menambah wawasan kita dimana ada yang ragu kenapa shalat sehari semalam ada lima waktu dan mana dalilnya. Semoga bermanfaat.
Shalat fardhu (wajib) terdiri
dari lima shalat dalam sehari semalam.
Shalat lima waktu yang wajib, kecuali jika ingin menambahnya yaitu shalat
sunnah.
Setiap shalat memiliki waktu
tertentu dimana ia harus dilaksanakan. Allah swt. berfirman tentang hal
tersebut, “Sungguh, shalat adalah
kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS.
An-Nisa [4]:103). Artinya, shalat adalah kewajiban yang sangat jelas, kewajiban
yang ada di dalam Quran, yang juga menjelaskan terperinci waktu-waktunya.
Tentang terperincinya waktu,
Abdullah bin Amru bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Waktu dzuhur adalah saat matahari
tergelincir dan bayang-bayang seseorang
seperti dirinya sendiri, selagi waktu ashar belum tiba. Sedangkan waktu ashar
(berakhir) adalah saat matahari telah memerah. Waktu shalat maghrib (masih ada)
selama awan merah belum sirna. Waktu isya (memanjang) hingga pertengahan malam,
dan waktu shalat subuh dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbit.
Jika matahari telah terbit, maka janganlah melaksanakan shalat, sebab matahari
itu terbit antara dua tanduk setan.” (HR. Muslim, kitab al Masajid).
Waktu shalat Dzuhur, dari hadits di atas, kita
mengetahui bahwa waktu dzuhur dimulai sejak tergesernya matahari dari pertengahan
langit (tengah hari) dan berakhir saat bayang-bayang menjadi sepanjang sesuatu
aslinya. Namun demikian, disunnahkan untuk mengakhirkan shalat dzuhur dari awal
waktu (ketika panas benar-benar menyengat – musim panas yang sangat), agar
kekhusyuan tetap terjaga dan tidak terburu-buru.
Waktu shalat Ashar, waktu shalat ashar dimulai
ketika bayang-bayang benda telah menjadi seperti bentuk aslinya, dan berakhir
hingga matahari terbenam ke arah barat. Abu Hurairah ra., bercerita bahwa
Rasulullah saw, bersabda;
“Barang siapa yang masih bisa melaksanakan satu rekaat ashar sebelum
matahari terbenam, maka ia telah melaksanakan shalat tersebut tepat waktu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hal tersebut tentunya, bukan
hal yang disengaja, melainkan karena ada uzur yang membuatnya shalat di akhir
waktu. Karena mengakhirkan shalat ashar hingga matahari menjadi
kekuning-kuningan, meski hal tersebut diperbolehkan, hal itu tetap makruh jika
dilakukan tanpa alasan. Anas ra., bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “itu adalah sahalatnya orang munafik; duduk
dan hanya memerhatikan matahari. Ketika matahari sudah berada di antara dua
tanduk setan, ia bangkit dan melaksanakan shalat empat rekaat. Ia tidak
berzikir kepada Allah, kecuali sedikit.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Waktu shalat Maghrib, waktu shalat maghrib dimulai
sejak matahari terbenam dan malam datang hingga mega merah menghilang. Abdullah
bin Amru ra. bercerita bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Waktu shalat maghrib
adalah ketika matahari terbenam, sebelum mega (merah) sirna hilang.” (HR.
Muslim).
Saib bin Zaid bercerita bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Ummatku akan
senantiasa di dalam fitrah (kesucian), selama mereka melaksanakan shalat
maghrib sebelum bintang-bintang muncul.” (HR. Ahmad). Salmah bin Akwa’ juga
bercerita bahwa Rasulullah saw. melaksanakan shalat maghrib ketika matahari
terbenam dan malam mulai datang. (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat maghrib
sebaiknya di awal waktu ketika matahari terbenam dan malam mulai datang,
sebelum bintang-bintang bermunculan.
Waktu shalat Isya, shalat Isya dimulai dari
hilangnya mega merah hingga pertengahan malam. Aisyah ra. berkata bahwa para
sahabat melaksanakan shalat isya mulai dari hilangnya mega merah hingga
sepertiga pertama dari malam. (HR. Bukhari).
Abu Hurairah ra. bercerita
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Andai
aku tidak merepotkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk
mengakhirkan shalat isya hingga waktu sepertiga malam atau pertengahan malam.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Namun, karena Nabi saw. tidak ingin merepotkan
kita sebagai umatnya, maka shalat isya dilakukan di awal sehingga memudahkan
untuk dapat beristirahat setelahnya. Subhanallah.
Waktu shalat Subuh, shalat subuh dimulai dari
terbitnya fajar shadiq hingga
terbitnya matahari. Seperti dijelaskan oleh hadits di awal. Dianjurkan untuk
menyegerakan shalat subuh, melaksanakannya di awal waktu. Mengingat batas waktu
shalat subuh yang memang pendek, berbeda dengan waktu shalat yang lainnya.
Not Comments Yet "Mana Perintahnya Shalat Wajib 5 Kali Sehari Semalam?"
Post a Comment