Shuhaib ra adalah seorang sahabat yang diridhai Allah Ta’ala. Dia adalah seorang Muhajirin yang ikut berhijrah bersama Rasulullah saw ke Madinah.
Para sahabat Nabi saw adalah orang-orang yang membela agama Islam dengan sejujur-jujurnya, meskipun mereka harus mengorbankan kesenangan pribadi mereka. Mereka telah menjadi sejarah yang bernilai tinggi, dimana mereka ikhlas mengorbankan apa saja demi perjuangan Islam dan tegaknya agama Allah yang penuh keadilan. Termasuk,
Shuhaib yang mengorbankan semua hartanya di jalan Islam.
Ketika itu, Shuhaib amat rindu menyusul Rasulullah saw yang berhijrah ke Madinah. Maka, suatu ketika dia mencari celah untuk dapat lolos menyusul Rasulullah saw. Penjagaan yang dilakukan kaum Quraisy kepadanya sungguh ketat, sehingga dia harus menunggu waktu yang tepat untuk dapat menyusul Rasulullah saw.
Hingga, waktunya tiba, Shuhaib segera berangkat berhijrah namun ternyata ada beberapa orang Quraisy yang membuntutinya. Mereka menghadang langkah Shuhaib dan berkata, “Dulu kau datang kepada kami dalam keadaan tidak memiliki apa-apa, kemudian kau hidup bersama kami dan mendapatkan harta yang banyak dan kau menjadi orang seperti sekarang ini. Tahu-tahu kau ingin keluar dengan membawa semua hartamu? Demi Allah, hal itu tidak akan pernah terjadi.
Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah dari tempatnya, “Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk orang paling pandai memanah di antara kalian. Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan pedangku ini selama dia berada di tanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan!” setelah itu dia berkata, “Bagaimana bila aku tinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkan aku pergi?”
Mereka menjawab, “Ya.” Maka Shuhaib meninggalkan semua hartanya kepada mereka dan berdoa kepada Allah agar menggantinya dengan yang lebih baik. Shuhaib meneruskan perjalanannya dan sampai di hadapan Rasulullah saw. belum sempat berkata-kata Nabi saw bersabda, “Telah beruntung perdaganganmu hai Abu Yahya. Telah beruntung perdaganganmu hai Abu Yahya.” Dan turunlah firman Allah Ta’ala, “Dan di antara manusia itu ada seseorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah.” (QS. Al-Baqarah: 207).
Not Comments Yet "Beruntungnya Perdagangan Shuhaib"
Post a Comment