Pertanyaan ini sesungguhnya
harus menjadi koreksi kita di zaman ini. Sesungguhnya kita sebagai hamba Allah,
patut merasakan dan memperbaiki kondisi umat Islam yang kini telah jauh dari
Allah swt. Bagaimana tidak? Masjid terlihat sepi, para pekerja banyak yang
meninggalkan shalat karena menganggap dirinya sudah tidak sempat shalat lagi.
Naudzubillah min dzalik.
Seseorang yang meninggalkan
shalat karena mengingkari perintah shalat serta tidak mengakui kewajibannya
maka orang tersebut adalah kafir dan dianggap murtad dari Islam. Inilah
pendapat yang disepakati kaum muslim yang mengetahui. Lalu, orang yang meninggalkan
shalat karena malas atau sibuk dengan sesuatu yang tidak perlu (menurut
syariat), tetapi masih mengimani bahwa shalat sebagai kewajiban, maka terdapat
banyak hadits yang mengatakan bahwa orang tersebut telah kafir dan harus
dibunuh. Adapun hadits yang menjelaskan kekufuran orang itu, adalah sebagai
berikut.
Jabir ra., bercerita bahwa
Rasulullah saw. Bersabda, “Baynar rajuli
wabayna walkufri tarkush shallati” artinya: “(Yang membatasi) antara seorang lelaki (manusia) dan kekufuran adalah
meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Abu Dawud, hadits shahih)
Buraidah bercerita bahwa
Rasulullah saw., bersabda, “al’ahdul
ladzii baynanaa wabaynahum ash sholatu faman tarakahaa faqad kafara.”
Artinya: “Perjanjian di antara kita dan
mereka adalah shalat. Barang siapa yang meninggalkannya, maka ia kafir.”
(HR. Tirmidzi di dalam Sunan Tirmindzi).
Abdullah bin Amru bin Ash
bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah
saw., membicarakan masalah shalat dan beliau bersabda, “Barang siapa yang menjaga shalat, maka ia akan menjadi cahaya, petunjuk
dan keselamatan baginya di hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya,
maka ia tidak akan menjadi cahaya, petunjuk, dan keselamatan baginya. Di hari
kiamat nanti, ia akan (dikelompokkan) bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubai bin
Khalaf.” (HR. Ahmad di dalam Musnad Ahmad, jilid II).
Ada baiknya kita mendengarkan
penjelasan dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah tentang meninggalkan shalat. Beliau
menjelaskan, “Ada banyak alasan mengapa orang meninggalkan shalat; karena sibuk
dengan hartanya, kerajaannya, kekuasaannya, atau karena bisnisnya. Orang yang
meninggalkan shalat karena sibuk dengan hartanya akan dikelompokkan bersama
Qarun. Orang yang meninggalkan shalat karena sibuk dengan kerajaannya akan
dikelompokkan dengan Fir’aun. Orang yang meninggalkan shalat karena sibuk
dengan kekuasaan dan instansinya, maka dikelompokkan bersama Haman. Dan, orang
yang meninggalkan shalatnya karena sibuk dengan bisnis, maka dikelompokkan
bersama Ubai bin Khalaf. Naudzubillah.
Abdullah bin Syaqiq al-Uqaili
berkata, “Para sahabat Rasulullah saw., tidak pernah mengatakan sesuatu yang
bisa membuat orang menjadi kafir jika meninggalkannya, kecuali urusan shalat.”
(HR. Hakim dan Tirmidzi).
Tidak ada perkara yang lebih
besar, ketika seorang yang beragama Islam dikatakan kafir, kecuali perkara
besar itu adalah meninggalkan shalat. Shalat adalah hubungan terpenting manusia
dengan Allah, jika dia meninggalkannya dia telah meninggalkan Allah swt. Orang
yang meninggalkan Allah, sama halnya hanyalah orang yang bersyahadat, berjanji
dan bersumpah kepada Allah, namun dia membohongi Allah dengan syahadatnya.
Padahal, Allah sama sekali tidak bisa dibohongi atau didustai.
Rasulullah saw., sebagai
seorang hamba pilihan yang selalu benar perkataannya pernah bersabda bahwa orang
yang meninggalkan shalat adalah kafir. Para ulama semenjak zaman Nabi saw.,
juga mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat karena sengaja, tanpa ada
sebab-musababnya, hingga waktunya shalat telah berlalu, maka ia benar-benar
kafir.
Abu Hurairah dan sahabat
lainnya bercerita bahwa orang yang meninggalkan satu shalat saja secara
sengaja, hingga waktunya telah tiada, maka orang tersebut telah kafir dan
murtad. Adapun perintah dibunuh pada zaman Nabi saw dikarenakan akibat yang
timbul dari orang yang meninggalkan shalat bisa jadi menyebabkan penyakit yang
bisa menular dan bisa jadi wabah yang membuat banyak umat Islam meninggalkan
shalat. Naudzubillah, semoga kita selalu bisa menjaga shalat kita dengan baik
dan sempurna, amin.
Cool Other Article's:
Not Comments Yet "Orang Islam, Tapi Tidak Shalat?"
Post a Comment