
Suatu
hari, saat Juraij sedang shalat, ibunya datang dan memanggilnya. Juraij ragu
hendak memenuhi panggilan ibunya. Dalam hatinya dia berkata, “Saya menjawab
panggilan ibu, atau saya tetap shalat?”
Di
hari yang lain, Ibu Juraij datang lagi dan memanggil Juraij yang tengah shalat.
Tapi, lagi-lagi Juraij tak menyahut. Sang ibu kemudian berdoa, “Ya Allah,
janganlah Engkau mematikan dia sampai engkau memperlihatkan kepadanya wajah
para wanita pelacur.”
Suatu
ketika, Juraij sedang berada di tempat ibadahnya. Ada seorang wanita yang
menggodanya untuk berbuat dosa (zina, red). Namun, Juraij paham bahwa itu
godaan setan, sehingga dia menolaknya dengan tegas.