Sunday, 28 September 2014

Bagaimana hukum shalat seorang anak kecil?


Bagaimana hukum shalat seorang anak kecil?

Semoga Allah memulyakan kita dan keturunan kita, amin. Sebagai seorang ayah atau ibu, kita wajib membimbing anak-anak kita untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena kita diperintahkan untuk menjaga diri kita dari api neraka, setelah diri kita maka keluarga yang harus kita utamakan agar menjadi keluarga yang taat dan takwa kepada Allah swt.
Orang tua seharusnya memerintah anak-anaknya untuk melaksanakan shalat jika mereka telah mencapai usia tujuh tahun. Dan, orang tua juga dianjurkan untuk  memukul anaknya jika mereka meninggalkan shalat ketika mereka telah mencapai usia sepuluh tahun. Namun, cara memukul di atas tidak boleh menyebabkan sakit, seperti pernah dilakukan nabi Ayub kepada isterinya yang memukulnya dengan satu batang lidi sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Karena, inti pukulan itu bukanlah kekerasan, melainkan rasa sayang agar anak kita menjadi hamba Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Hal itu dilakukan dengan tujuan agar mereka menjadi terlatih dan terbiasa melaksanakan shalat lima waktu ketika mereka telah balig. Amru bin Syuaib mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Perintahkanlah anak-anak kalian melaksanakan shalat jika mereka telah mencapai usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (kalau meninggalkan shalat) jika mereka sudah berumur sepuluh tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Abu Dawud dan Hakim).
Orangtua yang hendak mengajarkan shalat kepada anaknya, maka dia harus bergerak sebagai seorang teladan bagi anaknya. Karena seorang anak memiliki insting yang kuat untuk meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Maka, pengajaran yang terbaik adalah mengajaknya bersama ke masjid untuk shalat berjamaah sebagai wujud bahwa shalat itu adalah perkara besar dan sangat penting dalam kehidupan kita.
Orang tua juga ditekankan untuk mengajak bersama, mulai dari wudhu sampai diberi pengertian dan pemahaman mendalam tentang pentingnya shalat dalam menjauhi keburukan dan untuk memperbaiki akhlak manusia. Seni mengajarkan shalat pun harus dengan penuh kata-kata lembut dan tidak kasar, seni mengajak untuk memberikan ketenangan bukan pemaksaan dan akhirnya terpaksa. Dengan demikian, orangtua dapat menjadi seorang guru dan sahabat yang baik dalam mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya. Subhanallah, amin ya Rabbal’alamin.

No comments:

Post a Comment