Sunday, 28 September 2014

Terkabulnya Doa Pembuat Roti


     Suatu ketika, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah melakukan perjalanan. Imam Ahmad adalah orang yang tersohor karena ilmu dan keshalihannya, dia terkenal di seluruh penjuru negeri.

Ketika malam tiba, Imam Ahmad ingin bermalam di masjid. Dia meminta izin kepada penjaga masjid untuk menginap, namun entah mengapa sang penjaga masjid tidak mengizinkan Imam Ahmad untuk menginap. Penjaga masjid juga tidak mengetahui bahwa itu adalah Imam Ahmad, sedangkan Imam Ahmad pun tidak mau memberitahu identitasnya. Maka, jadilah Imam Ahmad terusir dari masjid tersebut.
Saat keluar dari masjid tersebut, dia dilihat oleh seorang penjual roti. Penjual roti melihat Imam Ahmad diusir dari masjid merasa iba dan menawarinya untuk menginap di rumahnya dan Imam Ahmad pun setuju. Imam Ahmad pun menyembunyikan identitas dirinya kepada penjual roti tersebut.
Imam Ahmad bin hanbal disuguhi hidangan layaknya tamu terhormat. Namun, penjual roti mempersilakannya istirahat karena dia juga harus membuat adonan roti. Saat membuat adonan roti, penjual roti itu terus saja beristighfar hingga adonan rotinya selesai dibuat dan Imam Ahmad begitu penasaran melihatnya.
Imam Ahmad sangat paham fadhilah istighfar, maka diapun bertanya pada penjual roti kenapa dia beristighfar tanpa henti. Penjual roti menjawab bahwa setiap doanya selalu dikabulkan manakala dia selalu beristighfar setiap saat. Namun katanya ada satu doa yang belum terkabul hingga kini.
Imam Ahmad penasaran dan bertanya, “Doa apakah itu?”
“Aku berdoa untuk bertemu Imam Ahmad bin Hanbal.”
Imam Ahmad tersenyum, “Wahai Tuan, sayalah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, Allah-lah yang mengaturku hingga bisa bertemu denganmu.” Maka tahulah Imam Ahmad bahwa terusirnya dia dari masjid adalah skenario Allah, untuk mengabulkan doa penjual roti.

No comments:

Post a Comment