Monday, 29 September 2014

Makbulnya Doa Ibu Juraij


Makbulnya Doa Ibu Juraij
     Kisah Juraij sangat terkenal dalam banyak kisah buku teladan dan kisah seorang Ibu yang doanya terkabul. Zaman dahulu, pada kaum Bani Israil hiduplah seorang ahli ibadah yang dikenal dengan nama Juraij. Juraij selalu beribadah seumur hidupnya di dalam rumah ibadah dari tanah yang dia dirikan.
Suatu hari, saat Juraij sedang shalat, ibunya datang dan memanggilnya. Juraij ragu hendak memenuhi panggilan ibunya. Dalam hatinya dia berkata, “Saya menjawab panggilan ibu, atau saya tetap shalat?”
Di hari yang lain, Ibu Juraij datang lagi dan memanggil Juraij yang tengah shalat. Tapi, lagi-lagi Juraij tak menyahut. Sang ibu kemudian berdoa, “Ya Allah, janganlah Engkau mematikan dia sampai engkau memperlihatkan kepadanya wajah para wanita pelacur.”
Suatu ketika, Juraij sedang berada di tempat ibadahnya. Ada seorang wanita yang menggodanya untuk berbuat dosa (zina, red). Namun, Juraij paham bahwa itu godaan setan, sehingga dia menolaknya dengan tegas.
Wanita itu merasa sakit hati dan ingin memfitnah Juraij. Dia pergi dan menemui seorang pengembala kambing dan kemudian melakukan perbuatan buruk, yaitu zina. Hingga suatu hari lamanya, wanita itu melahirkan seorang anak.
 Kinilah tiba waktu wanita itu, membuat kebohongan besar kepada masyarakat bahwa anak yang dibawanya itu adalah anak dari Juraij.
Penduduk kampung pun marah karena merasa tertipu dengan kealiman Juraij. Mereka menghancurkan tempat ibadah Juraij, menyeretnya ke jalanan dan mencaci-makinya habis-habisan.
Juraij meminta masyarakat untuk bersabar sejenak, dia meminta waktu untuk wudhu dan shalat. Kemudian setelah selesai shalat, dia mendatangi bayi itu dan bertanya kepadanya, “Siapakah ayahmu, wahai anak?”
Tentu saja masyarakat bingung dengan kelakuan Juraij, namun mereka segera tersadar karena bayi itu menjawab pertanyaan Juraij. Bayi itu menjawab, “Ayahku, si pengembala kambing.”
Bayi itu adalah salah satu dari tiga bayi yang dapat berbicara, yaitu; Anak Maryam (Isa as.), anak Masyitoh, dan bayi pada kisah Juraij.
Penduduk kampung berkata, “Kami akan bangun kembali tempat ibadahmu dari emas?”
Kata Juraij, “Tidak usah, tapi (bangunlah lagi) dari tanah.”
(HR. Bukhari no 3253 dan HR. Muslim no. 2500)
Begitulah kisah doa yang makbul dari seorang ibu, hendaknya kita berhati-hati kepada perasaan seorang ibu.

No comments:

Post a Comment