Gerakan rukuk adalah gerakan
setelah takbir dari berdiri, yaitu dengan membungkukkan tubuh dengan kedua
tangan berpegang pada kedua lutut. Kita disunnahkan menyejajarkan kepala dengan
(maaf) bokong, bertumpu dengan kedua tangan di atas kedua lutut, menjauhkan kedua
tangannya dari kedua lambung karena terlihat seperti orang malas ketika
merekatkan tangan ke badan. Membentangkan jari-jari tangan di atas lutut dan
sebagian betis, serta meluruskan punggungnya.
Diriwayatkan bahwa Uqbah bin
‘Amir melakukan rukuk, ia menjauhkan kedua tangannya (dari kedua lambungnya),
memegang kedua lututnya dengan kedua tangannya, dan membentangkan jari-jari
tangannya di atas lutut, lalu ia berkata, “Beginilah aku melihat Rasulullah
saw. mengerjakan shalat.” (HR. Abu Dawud).
Abu Humaid juga meriwayatkan
bahwa apabila nabi saw. melakukan rukuk, beliau tidak (terlalu) menundukkan
kepalanya ke arah bawah, juga tidak mengangkat kepalanya ke atas (tetapi wajah
dan kepala lurus menghadap tempat sujud). Beliau meletakkan kedua (telapak)
tangannya di atas kedua lututnya dan memegang kedua lututnya itu dengan kedua
telapak tangannya.” (HR. Nasa’i dan Tirmidzi).
Tentang membaca dzikir di
dalam rukuk, kita disunnahkan membaca dzikir dengan lafadz subhaana rabbiyal ‘adzhim. ‘Uqbah bin ‘Amir berkata, “Ketika Allah
menurunkan ayat fa sabbih bismirabbikal
‘adzim (bertasbihlah dengan menyucikan nama Tuhanmu yang mahaagung),
Rasulullah saw. bersabda kepada kami, “Ij’aluu
haa fii rukuu ‘ikum” artinya, ‘Amalkanlah
ayat ini dalam rukuk kalian.’ (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Hudzaifah berkata, “Aku
mengerjakan shalat dengan bermakmum kepada Rasulullah saw. di dalam rukuknya,
beliau mengucapkan subhaana rabbiyal
‘adzhim.” (HR. Muslim). Lafadz rukuk yang berbunyi, “subhaana rabbiyal ‘adzhim wa bi hamdih” telah diriwayatkan melalui
banyak jalur yang semuanya adalah dha’if (lemah). Akan tetapi, Syaukani
mengatakan bahwa beberapa jalur itu saling menguatkan.
Kita sah (dibolehkan) dalam
rukuk membaca tasbih. Kita juga dibolehkan menambahkan bacaaan tasbih dengan
dzikir-dzikir berikut ini, sebagaimana juga pernah dilakukan Nabi saw.;
Ali meriwayatkan bahwa ketika
Nabi saw. rukuk, beliau mengucapkan, “Allahumma
laka raka’tu, wa bika aamantu, wa laka aslamtu. Anta rabbi, khasyi’a sam’i wa
bashari wa mukhkhi wa ‘azhmi qadami lillahi rabbil ‘alamin (Ya Allah, hanya
untuk-Mu aku rukuk, hanya kepada-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku
berserah diri. Telingaku, mataku, otakku, tulangku, uratku, dan semua bagianku
yang bertumpu pada kakiku tunduk kepada Allah, tuhan semesta alam). (HR.
Muslim).
Aisyah ra. Meriwayatkan ketika
rukuk dan sujud, Rasulullah saw mengucapkan, “Subbuuhun qudduusun, rabbul malaa ikati war ruuh (Engkau [ya
Allah], Mahasuci. Engkau adalah Tuhan para malaikat dan Ruh (Jibril).” (HR.
Muslim dan Ahmad).
‘Auf bin Malik al-Asyja’i
berkata, “Pada suatu malam, aku mengerjakan shalat bersama Nabi saw. Beliau
membaca surah al-Baqarah.” (di akhir hadits ini) ia berkata, “Dalam rukuknya,
beliau mengucapkan, “Subhaa na dzil
jabaruu ti, wal malakuu ti, wal kibriyaa i, wal ‘azhamati (Mahasuci Allah
yang memiliki segala kekuasaan, segala kerajaan, segala kebesaran, dan segala
keagungan).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i).
Aisyah ra. Berkata, “Dalam
rukuk dan sujudnya, Rasulullah saw. sering mengucapkan, “Subhaa nakallaa humma rabbanaa wa bihamdi kallaahummagh firlii (Mahasuci
Engkau, ya Allah Tuhan kami, kami memuji-Mu. Ya Allah, ampunilah dosaku).” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Not Comments Yet "Tata Cara Rukuk dalam Shalat dan Bacaannya"
Post a Comment