Monday, 18 November 2019

Mana Perintahnya Shalat Wajib 5 Kali Sehari Semalam?

Bukti shalat lima waktu

Semoga menambah wawasan kita dimana ada yang ragu kenapa shalat sehari semalam ada lima waktu dan mana dalilnya. Semoga bermanfaat.

Shalat fardhu (wajib) terdiri dari lima shalat dalam sehari semalam.[1] Shalat lima waktu yang wajib, kecuali jika ingin menambahnya yaitu shalat sunnah.[2]
Setiap shalat memiliki waktu tertentu dimana ia harus dilaksanakan. Allah swt. berfirman tentang hal tersebut, “Sungguh, shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa [4]:103). Artinya, shalat adalah kewajiban yang sangat jelas, kewajiban yang ada di dalam Quran, yang juga menjelaskan terperinci waktu-waktunya.

Tentang terperincinya waktu, Abdullah bin Amru bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Waktu dzuhur adalah saat matahari tergelincir dan bayang-bayang  seseorang seperti dirinya sendiri, selagi waktu ashar belum tiba. Sedangkan waktu ashar (berakhir) adalah saat matahari telah memerah. Waktu shalat maghrib (masih ada) selama awan merah belum sirna. Waktu isya (memanjang) hingga pertengahan malam, dan waktu shalat subuh dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit, maka janganlah melaksanakan shalat, sebab matahari itu terbit antara dua tanduk setan.” (HR. Muslim, kitab al Masajid).

Waktu shalat Dzuhur, dari hadits di atas, kita mengetahui bahwa waktu dzuhur dimulai sejak tergesernya matahari dari pertengahan langit (tengah hari) dan berakhir saat bayang-bayang menjadi sepanjang sesuatu aslinya. Namun demikian, disunnahkan untuk mengakhirkan shalat dzuhur dari awal waktu (ketika panas benar-benar menyengat – musim panas yang sangat), agar kekhusyuan tetap terjaga dan tidak terburu-buru.

Waktu shalat Ashar, waktu shalat ashar dimulai ketika bayang-bayang benda telah menjadi seperti bentuk aslinya, dan berakhir hingga matahari terbenam ke arah barat. Abu Hurairah ra., bercerita bahwa Rasulullah saw, bersabda;
“Barang siapa yang masih bisa melaksanakan satu rekaat ashar sebelum matahari terbenam, maka ia telah melaksanakan shalat tersebut tepat waktu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal tersebut tentunya, bukan hal yang disengaja, melainkan karena ada uzur yang membuatnya shalat di akhir waktu. Karena mengakhirkan shalat ashar hingga matahari menjadi kekuning-kuningan, meski hal tersebut diperbolehkan, hal itu tetap makruh jika dilakukan tanpa alasan. Anas ra., bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “itu adalah sahalatnya orang munafik; duduk dan hanya memerhatikan matahari. Ketika matahari sudah berada di antara dua tanduk setan, ia bangkit dan melaksanakan shalat empat rekaat. Ia tidak berzikir kepada Allah, kecuali sedikit.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Waktu shalat Maghrib, waktu shalat maghrib dimulai sejak matahari terbenam dan malam datang hingga mega merah menghilang. Abdullah bin Amru ra. bercerita  bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Waktu shalat maghrib adalah ketika matahari terbenam, sebelum mega (merah) sirna hilang.” (HR. Muslim).
Saib bin Zaid bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ummatku akan senantiasa di dalam fitrah (kesucian), selama mereka melaksanakan shalat maghrib sebelum bintang-bintang muncul.” (HR. Ahmad). Salmah bin Akwa’ juga bercerita bahwa Rasulullah saw. melaksanakan shalat maghrib ketika matahari terbenam dan malam mulai datang. (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat maghrib sebaiknya di awal waktu ketika matahari terbenam dan malam mulai datang, sebelum bintang-bintang bermunculan.

Waktu shalat Isya, shalat Isya dimulai dari hilangnya mega merah hingga pertengahan malam. Aisyah ra. berkata bahwa para sahabat melaksanakan shalat isya mulai dari hilangnya mega merah hingga sepertiga pertama dari malam. (HR. Bukhari).

Abu Hurairah ra. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Andai aku tidak merepotkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan shalat isya hingga waktu sepertiga malam atau pertengahan malam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Namun, karena Nabi saw. tidak ingin merepotkan kita sebagai umatnya, maka shalat isya dilakukan di awal sehingga memudahkan untuk dapat beristirahat setelahnya. Subhanallah.

Waktu shalat Subuh, shalat subuh dimulai dari terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Seperti dijelaskan oleh hadits di awal. Dianjurkan untuk menyegerakan shalat subuh, melaksanakannya di awal waktu. Mengingat batas waktu shalat subuh yang memang pendek, berbeda dengan waktu shalat yang lainnya.



[1] HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi, dan Nasa’i.
[2] HR. Bukhari dan Muslim

No comments:

Post a Comment