Saturday, 30 August 2014

Saudagar yang Akan di Rampok


Saudagar yang Akan di Rampok 

       Seorang pedagang Muslim tengah melakukan perjalanan untuk berdagang. Di gurun pasir yang sepi sekawanan perampok datang menghadangnya dan rombongan dagangannya.

Perampok itu membentak, “Letakkan barang bawaanmu, karena aku akan membunuhmu!” saudagar itu menjawab, “Bila engkau hanya ingin hartaku, mengapa kau ingin nyawaku juga?”
Pemimpin perampok itu menjawab, “Harta ini akan menjadi milikku dan aku juga ingin nyawamu!” Saudagar itu berkata, “Baiklah, tapi berikan aku kesempatan shalat empat rekaat sebagai permintaanku.” Perampok itu menghina dan mempersilakannya sebelum dia akan membunuhnya.
Di rekaat keempat, tepatnya saat sujud terakhir saudagar itu agak memperlama sujudnya. Saudagar itu berdoa, “Wahai Dzat yang menguasai langit yang agung, wahai Dzat yang melakukan apa yang dikehendaki, hamba mohon dengan kebesaranMu, yang tiada bandingannya dan dengan kekuasaan yang tiada terkurangi dengan cahayaMu yang memenuhi pilar-pilar arsy-Mu. Aku mohon kepadaMu untuk melindungiku dari perampok. Wahai Dzat yang Maha Pemberi Pertolongan. Tolonglah hambaMu ini.”
Saudagar itu membaca doa tersebut tiga kali. Tiba-tiba datanglah dari kejauhan seorang penunggang kuda sendirian dengan membawa tombak. Para perampok itu berhadapan dengan penunggang kuda itu. Pertempuran seru terjadi. Namun, penunggang kuda itu demikian mudah mengalahkan semua perampok.
Penunggang kuda mendekati saudagar yang masih terduduk setelah menyelesaikan shalatnya. “Bangunlah,” kata penunggang kuda. Saudagar bertanya, “Siapakah engkau, sungguh aku telah ditolong Allah Ta’ala lewat perantaraanmu.”
     “Aku adalah malaikat penunggu langit, ketika engkau mengucapkan doa yang pertama aku mendengar suara gelegar pintu-pintu langit. Saat kau berdoa yang kedua, aku mendengar hiruk-pikuk penghuni langit. Saat kau berdoa ketiga kali dikatakan kepadaku doa orang tertimpa bencana, maka aku memohon kepada Allah untuk dapat menolongmu.” Subhanallah.

No comments:

Post a Comment