Suatu kali Fudhail bin ‘Iyadh
rahimallah bercerita tentang sebuah kisah yang menggugah iman. Beliau
bercerita;
Seorang lelaki keluar dari
rumahnya, dia membawa benang tenun untuk dijual. Keluarga lelaki itu tidak lagi
memiliki makanan di rumahnya. Dia menjual benang itu dengan 1 dirham dan
berencana membeli tepung. Dalam perjalanan pulang ada dua orang lelaki yang
sedang berkelahi. Ketika ditanya mereka bertengkar memperebutkan uang 1 dirham.
Maka, lelaki itu memberikan 1 dirhamnya untuk mendamaikan kedua orang tersebut.
Lelaki itu sadar akan
kebaikannya, dan berdoa kepada Allah dan mengikhlaskan 1 dirhamnya. Ya Allah, Kau tidak mungkin membiarkan
hambaMu ini kekurangan.
Lelaki itu kemudian pulang dan
menceritakan kisahnya, isterinya begitu paham sifat suaminya kemudian
dibawakannya beberapa perkakas rumah untuk bisa dijual. Lelaki itu berangkat,
namun barangnya tak laku. Di perjalanan dia berpapasan dengan pedagang ikan
yang hampir busuk. Karena sama-sama tak laku, lelaki itu meminta untuk saling
menukar barang dagangan mereka. Lelaki itupun pulang ke rumah dan berkata,
“Isteriku, segera masaklah ikan ini, kita hampir tak berdaya karena lapar!”
sang isteri mengolah ikan itu dan menemukan benda bulat dari perut ikan
tersebut.
Benda itu diperlihatkan kepada
suaminya, benda sebesar telur burung dara. Lelaki itu berkata, “Jangan-jangan
ini mutiara!”
Lelaki itu bergegas menemui
temannya yang ahli melihat mutiara. Sang teman menelitinya dan menawar dengan
harga 40.000 dirham. Namun sang teman menyuruhnya mendatangi seseorang yang
mungkin mau membelinya lebih mahal. Lelaki itu bergegas ke tempat yang ditunjukkan,
disana pedagang mutiara itu menawarnya dengan 80.000 dirham, namun dia juga
menyuruhnya mendatangi seseorang yang mungkin akan membelinya lebih tinggi.
Lelaki itupun mendatangi
seorang pedagang yang ditunjukkan, dan disana mutiara itu ditawar dengan 120.000
dirham dan pedagang itu berkata, “Saya kira tidak ada orang lain yang berani
menambah sedikitpun dari harga ini.” Lelaki itupun pulang dengan membawa dua
belas kantung uang, pada masing-masingnya terdapat 10.000 dirham, janji Allah
benar-benar ditepati, begitulah batin lelaki itu mantap.
Saudaraku, sudahkah kita mengikhlaskan setiap
keadaan kita dan tawakkal akan ketetapan Allah?
Not Comments Yet "Kebaikan 1 Dirham"
Post a Comment