Thursday, 9 October 2014

Melarikan Diri dari Tahanan dan Membawa Kambing


Melarikan Diri dari Tahanan dan Membawa Kambing

       Kisah ini berkenaan dengan kisah tentang turunnya ayat seribu dinar yaitu QS. Ath Tholaq ayat 2 – 5.
Suatu hari datang seorang yang tengah mengalami kesusahan hidup, dia adalah Auf bin Malik al Asyja’i. Dia menghadap Nabi saw. dan mengadukan masalahnya. Asyja’i adalah seorang yang gigih berusaha dan banyak memiliki anak. Dia mengadu bahwa anaknya ditawan oleh musuh dan hidupnya yang menderita karena kesulitan ekonomi.
Rasulullah saw bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.” (HR. Hakim dan Jabir).
Rasulullah saw juga bersabda kepadanya, “Aku perintahkan agar engkau dan isterimu memperbanyak mengucapkan, Laa haula walaa quwwata ilaa billah.” (HR. Ibnu Mardawaih dan Al-Khatib sumbernya Ibnu Abbas).
Asyja’i dan isterinya diperintahkan untuk berserah diri kepada Allah, memperbanyak dzikir dan banyak berdoa untuk diberikan kemudahan hidup tentang segala persoalan hidupnya.
Isteri Asyja’i berkata kepada suaminya, “Alangkah baiknya perkataan Rasulullah saw yang diperintahkan kepada kita? Sungguh, kita akan melakukannya.”
Tidak berapa lama kemudian, Allah memberi kemudahan kepada mereka. Di waktu musuh yang menawan anaknya tengah lalai, anaknya yang ditawan itu berhasil melarikan diri dari tempat tawanan. Anak dari Asyja’i tersebut tidaklah pulang sendiri, melainkan dia juga membawa kabur seekor kambing dari tangan musuh. Hal ini segera dilaporkan kepada rasulullah saw. kemudian, Rasulullah saw. bersabda, “Makanlah kambing tersebut.
Maka, Asyja’i merasa sangat bahagia berkat doanya yang dikabulkan sekaligus dalam beberapa permintaan.

No comments:

Post a Comment