“Ya
Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku ditumbuhi uban, dan aku
belum pernah kecewa dalam berdoa, kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya
aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal isteriku seorang yang
mandul, maka anugerahi aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku
dan mewarisi dari keluarga; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang
diridhi.”
Demikianlah
doa yang selalu dipanjatkan Nabi Zakaria as., agar memiliki keturunan. Sungguh,
dia tahu bahwa isterinya adalah seorang yang mandul, namun keyakinannya kepada
Allah Ta’ala adalah penentu segalanya sehingga dia terus-menerus berdoa
tanpa ada kekhawatiran bahwa doanya diabaikan.
Doa
Nabi Zakaria as. ini tercantum dalam Qur’an surat Maryam ayat 4 sampai ayat 6.
Hal ini menunjukkan bahwa doa harus dilakukan dengan penuh pengharapan dan
tanpa henti jika doa itu adalah untuk kebaikan.
Demikian
juga dengan Nabi Zakaria as., Zakaria sangat paham bahwa dirinya sudah tua
renta, dan ubannya sudah memenuhi rambutnya sedangkan tulangnya sudah renta.
Hal itu ditambah isterinya adalah seorang yang mandul. Beliau terus dan terus
berdoa setiap kali beribadah kepada Allah Ta’ala.
“Ya
Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran: 38).
Hingga,
datanglah berita gembira itu yang disampaikan melalui malaikat, bahwa Allah
akan menganugerahinya seorang anak yang akan menjadi penerusnya di jalan dakwah
menuju kepada penyembahan kepada Allah Ta’ala.
“(Allah
berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang
anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti
itu sebelumnya.” (QS. Maryam:7)
Singkat
cerita, Isteri Nabi Zakaria as. pun hamil dan lahirlah seorang calon Nabi besar
yang meneruskan perjuangan dakwahnya, subhanallah.
Cool Other Article's:
Not Comments Yet "Doa Mustahil Nabi Zakaria as. Untuk Punya Anak"
Post a Comment