Monday, 5 May 2014

Doa Terakhir Dzun Nun untuk Keburukan Orang Lain


kapal
Muhammad bin Al-Farkhi rahimallah bercerita tentang Dzun Nun (Al-Mishri) rahimallah, sahabatnya dan seorang ulama salaf yang sangat ahli zuhud. Suatu hari, Muhammad bin Al-Farkhi dan Dzun Nun tengah mengadakan perjalanan dengan mengendarai sebuah perahu.
Saat itu, ada sebuah perahu yang lain yang juga tengah menyeberang bersama Muhammad bin Farkhi dan Dzun Nun. Perahu tersebut berlayar di sebelah perahu mereka, perahu satunya tersebut memiliki penumpang yang penuh di dalamnya terlihat dari perahu Dzun Nun.
Seseorang dalam perahu memberitahu Al-Farkhi dan Dzun Nun bahwa perahu yang sedang berada di dekat mereka itu memiliki tujuan hendak menghadap Sultan untuk menjadi saksi dan melaporkan bahwa Dzun Nun telah menjadi kafir.

Mendengar pernyataan lelaki tersebut, Dzun segera mengangkat kedua tangannya dan berdoa, “Ya Allah, jika memang mereka sengaja hendak berlaku dusta, maka tenggelamkanlah mereka semuanya.”
Selang beberapa detik kemudian, tiba-tiba kapal yang berada di dekat mereka bergetar dan terombang-ambing terkena ombak padahal kapal yang dinaiki oleh Dzun Nun tetap tenang berlayar. Kapal itu sedikit-demi sedikit tenggelam oleh air, terbalik hingga menghilang dari pandangan mata dan tenggelam ditelan air laut.
Muhammad Al-Farkhi bertanya, “Lalu, bagaimana dengan si pengemudi. Mengapa dia harus ikut tenggelam bersama mereka?”
Dzun Nun menjawab, “Ya, kenapa mereka tetap bersedia mengangkut mereka padahal tahu niat buruk mereka? Mungkin akan lebih baik jika mereka dapat berdiri menghadap Allah dengan cara tenggelam, daripada harus berdiri (di hadapan raja) sebagai saksi-saksi palsu!”
Namun, wajah Dzun Nun tiba-tiba berubah karena penyesalan terhadap doa buruknya, lalu berkata, “Demi keagungan-Mu ya Allah, sungguh aku tidak akan berdoa buruk lagi terhadap siapapun setelah ini!”

No comments:

Post a Comment