Saturday, 11 April 2015

Beruntungnya Perdagangan Shuhaib

Beruntungnya Perdagangan Shuhaib

Shuhaib ra adalah seorang sahabat yang diridhai Allah Ta’ala. Dia adalah seorang Muhajirin yang ikut berhijrah bersama Rasulullah saw ke Madinah.
   Para sahabat Nabi saw adalah orang-orang yang membela agama Islam dengan sejujur-jujurnya, meskipun mereka harus mengorbankan kesenangan pribadi mereka. Mereka telah menjadi sejarah yang bernilai tinggi, dimana mereka ikhlas mengorbankan apa saja demi perjuangan Islam dan tegaknya agama Allah yang penuh keadilan. Termasuk, Shuhaib yang mengorbankan semua hartanya di jalan Islam.

Sunday, 5 April 2015

Hujan Untuk Tanaman


Hujan Untuk Tanaman

Dalam kitab Riyadhus Shalihin diceritakan seorang Petani yang hidup di Madinah.

   Di Madinah, ada seorang petani yang memiliki kebun kurma, tapi tanahnya kering kerontang. Pohon kurmanya tak subur, maka petani ini khawatir terhadap tanamannya, khawatir tak mencukupi untuk keluarganya. Maka, ia menengadahkan tangannya ke langit dan berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan.

   Tak berapa lama, awan tampak mulai berkumpul. Sang petani ternsenyum karena merasa doanya dikabulkan. Namun, tiba-tiba terdengar suara dari langit, “Wahai awan, pergilah ke tanah si Fulan!”
   Awan itu segera pindah menjauh, si petani heran kenapa hujan tak turun di kebunnya. Dia mengikuti awan itu, hingga sampai di suatu tempat hujan itu turun. Hujan itu turun di perkebunan yang subur, penuh pepohonan dan memiliki air melimpah. Petani itu melihat seorang yang tengah berdoa dan bersyukur karena tanahnya diberi air. Petani itu mendekati dan bertanya nama pada lelaki itu. Lelaki itu bertanya padanya, “Saudara, dari mana anda tahu namaku?”

Hajinya Mabrur

Hajinya Mabrur
      Ulama terkenal, Abdullah bin Mubarak rahimahullah suatu hari tertidur di Masjidil Haram. Saat itu, beliau tengah melaksanakan haji dan beliau bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit. Salah satu malaikat berkata kepada yang lain, “Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?” Jawab yang satunya, “Enam ratus ribu.”
     Salah satu dari mereka bertanya lagi, “Berapa banyak yang diterima?” Jawabnya, “Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, padahal dia tidak berhaji tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun ini diterima berkat hajinya Muwaffaq.”
   Abdullah bin Mubarak bangun dari tidurnya, dia lantas berangkat ke Damsyik mencari orang bernama Muwaffaq sehingga sampai di rumah tersebut. Abdullah bertanya amal apa yang dilakukan Muwaffaq. Muwaffaq kemudian menjawab, “Tadinya aku ingin berhaji, tetapi tidak dapat karena keadaanku, tetapi mendadak aku mendapatkan uang 300 dirham dari pekerjaanku membuat dan menambal sepatu. Maka, aku berniat berhaji sedang isteriku sedang hamil. Maka, suatu hari dia mencium bau sedap dari makanan tetanggaku. Isteriku menginginkannya, maka aku segera ke tetanggaku itu dan menyampaikan keinginanku meminta sedikit makanan yang baunya sedap tersebut.

   Tetanggaku menjawab, “Aku terpaksa membuka rahasia, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, maka aku keluar mencari makanan. Tiba-tiba, aku menemukan bangkai himar, lalu aku potong sebagiannya dan bawa pulang untuk dimasak, maka manakan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan isteri anda.”
   Ketika mendengar perkataan itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil uang 300 dirham dan kuserahkan pada tetanggaku itu seraya memintanya membelanjakan untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam penjagaannya itu.

   Sebenarnya, hajiku adalah di depan pintu rumahku.” Kata Muwaffaq menerangkan kisahnya. Selain itu, Muwaffaq berdoa kepada Allah, bahwa dia tak bisa menunaikan haji tahun ini, maka terimalah pahala haji orang-orang yang menunaikan haji tahun ini.
   Subhanallah, makna dari haji itu adalah kebaikan dan Muwaffaq telah mengamalkannya dengan baik.

Membaca Ta'awudz dan Basmallah dalam Shalat

Membaca Ta'awudz dan Basmallah dalam Shalat
    Ketika shalat kita disunnahkan membaca ta’awudz setelah membaca doa iftitah (iftitah juga bagian dari sunnah shalat, dan banyak sekali riwayat serta versi lafadz iftitah yang bisa dibaca saat kita shalat). Ta’awudz dibaca sebelum membaca surat al-Fatihah, karena Allah berfirman, “Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl [16]: 98).
   Ibnu Mundzir berkata, “Telah diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa sebelum membaca (surat al-Fatihah), beliau saw. membaca, ‘Aku berlindung kepada Allah dari (kejahatan) setan yang terkutuk’.”
  Mohon dijelaskan tentang bacaan ta’awudz dan basmallah dalam shalat?

Wednesday, 1 April 2015

Doa Semut Meminta Hujan


Doa Semut Meminta Hujan
   Kerajaan Sulaiman as suatu kali ditimpa musim kering yang demikian panjang. Kering panjang itu membuat hawa seolah panas, dan pohon-pohon enggan untuk menumbuhkan buah dan daun-daunnya. Kekeringan demikian melanda dan tidak pernah terjadi seperti itu selama Sulaiman as memerintah bersama kaumnya.

     Nabi Sulaiman as adalah anak dari Nabi Daud as. Dia seorang yang diberi Allah karunia yang besar sehingga dapat menguasai angin, berbicara dengan binatang dan menguasai jin serta manusia.