Hari itu seorang lelaki
berjalan tergesa-gesa, warna kulitnya coklat kemerah-merahan, tubuhnya tegap
serta tinggi besar. Beliau adalah Umar bin Khattab, dia membawa pedangnya dan
tujuannya adalah satu yaitu membunuh Nabi Muhammad saw.
Umar terus berjalan sambil
menghunus pedangnya, dia berpapasan dengan Nu’aim bin Abdullah yang telah masuk
Islam. Ketika Nu’aim bertanya, Umar menjawab akan membunuh Muhammad. Nu’aim
mencoba menghalangi dengan mengatakan bahwa adik perempuan Umar telah masuk
Islam agar Umar menghentikan niatnya tersebut.
Umar sangat marah dan berbalik
ke rumah adiknya. Ia mengetuk pintu dengan keras, di dalam rumah ada Khabab bin
Al-Arat yang sedang mengajarkan Al-Quran kepada Sa’id bin Zaid dan isterinya
Fatimah binti Al-Khatab. Khabab segera sembunyi. Umar berhasil masuk, ia
memegang Sa’id suami adiknya, “Sesungguhnya
engkau telah keluar dari agamamu dan mengikuti Muhammad!” kata Umar marah.
Sa’id menjawab, “Wahai Umar!
Apakah engkau melihat jika kebenaran itu terletak selain agamamu?” Umar marah
dan mendorongnya hingga jatuh. Fatimah membela suaminya namun Umar memukulnya
hingga berdarah. Saat itu Fatimah sedang memegang mushaf.